Dan seberapa besarnya keinginan saya untuk menyimpan keinginan ini dalam-dalam, saya pun menyadari bahwa saya tetap seorang manusia. Kadang, atas semua beban yang saya pikul, saya harus menunda apa yang seharusnya saya miliki sebagai seorang wanita dan manusia. Seberapa kuat saya, saya tetap kalah akan rasa itu. Rasa untuk ingin dicintai dan mencintai. Melihat mereka berbahagia dengan orang yang menyayangi mereka, sejujurnya saya sangat merasa iri. Dimana letak kesalahan saya sebagai seorang wanita ketika saya nggak pernah merasa ada seseorang yang menyayangi saya dengan tulus. Dimana tidak ada yang menerima kondisi saya yang seperti ini. Mungkin mereka - mereka malu memiliki hubungan dengan saya. Rasanya sedih melihat teman-teman saya memiliki pasangannya sendiri. Sedangkan saya? Apa karena saya itu gendut? Apa karena saya itu jelek? Saat paling sakit adalah ketika saya berusaha menguatkan diri saya sendiri mengatakan tidak apa-apa setidaknya saya masih memiliki keluarga yang menyayangi saya, tetap saja saya butuh seseorang untuk bersandar. Ketika orang tua tidak ingin melihat anaknya tidak memiliki pasangan adalah, saat dimana mereka tidak mau anaknya akan hidup sendirian seumur hidupnya. Saya juga takut saya akan sendirian. Saya juga butuh seorang teman untuk hidup bersama. Untuk berbagi cerita. Untuk saling melindungi. Untuk saling membahagiakan. Tapi kenapa garis hidup saya tidak seberuntung mereka??
Bisakah saya mendapatkan seseorang yang akan menjadi belahan jiwa saya nantinya?
Sudah 21 tahun dan saya masih seperti ini.